Kamis, 20 November 2008

"Winning feeling is contagious, so is the feeling of fails"

"Winning feeling is contagious, so is the feeling of fails"

"Perasaan kemenangan adalah menular adanya, demikian pula dengan
rasa kegagalan"


Apa maksud dari quote pada kesempatan kali ini? Coba Anda bayangkan
saat menonton pertandingan misalnya tinju.. Setelah akhir pertandingan,
biasanya ada pemenang dan yang kalah. Pemenang tampil dengan wajah
bangga dan senang, sedangkan yang kalah tertunduk sedih. Seringkali
(khususnya para ibu/wanita), akan merasa sedih melihat petinju yang kalah
tadi dan muncul rasa 'kesal' pada pemenang yang membuat lawannya
babak belur.

Sehubungan dengan perasaan kemenangan yang memang menular, maka
dapat Anda coba untuk selalu turut merasakan perasaan kemenangan dari
pihak manapun yang menang, turut serta menghayati betapa bangganya
mereka yang berhasil meraih prestasi, yang merupakan hasil kerja kerasnya.

Hal ini pun diharapkan dapat diterapkan pada kenalan lama yang tiba-tiba
ditemui di tempat umum seperti mall, dan menceritakan kesuksesannya
yang melejit ke angkasa. Ketimbang berkecil hati, maka akan sangat baik
bila Anda mencoba terlibat secara emosi atas apa yang ia raih, rasakan
perasaan positif bila Anda yang mendapatkan prestasi yang dibeberkan
tersebut, karena dengan melakukan hal ini, 1 hal yang pasti adalah persepsi
kita telah mendapatkan 'santapan' positif yang berguna untuk perkembangan
diri sendiri.

Dan tentunya akan lebih baik bila secara rutin Anda menyelami kehidupan
orang-orang berprestasi, dengan mengira-ngira apa yang mereka rasakan
dari hari ke hari dengan pencapaian mereka tersebut. Misalnya, banyangkan
bagaimana rasanya menjalani keseharian dan gaya hidup sebagai Beckham,
sebagai Oprah, Bill Gates, Tukul Arwana, atau siapa saja yang Anda anggap
berprestasi tinggi dan layak dijadikan teladan gaya hidup sukses..

Semoga bermanfaat, dan terima kasih atas perhatian Anda.

Pengorbanan

"Setelah usaha dan kerja keras selama ini, yang kebanyakan demi
memperoleh uang dan materi, maka ada baiknya apabila sesekali Anda
berhenti sejenak, untuk menghitung apa saja yang telah Anda korbankan
untuk meraih uang dan materi tersebut" (Bruce Barton)


Banyak orang bersedia mengorbankan waktu dan kesehatan selama berlebihan
demi mencapai uang, popularitas dan materi. Padahal hakikat bekerja terkadang
jauh lebih sederhana dari apa yang dipikirkan banyak orang. Karenanya, bagi
Anda yang terbiasa bekerja dalam perseneling atau gear tinggi, ada saatnya
untuk melambat bahkan berhenti sejenak untuk menyesuaikan ritme dan hakikat
kerja manusia yang memang tidaklah selalu harus berada dalam kondisi terpacu
secara konstan.


Semoga bermanfaat dan Terima kasih atas perhatiannya,
sukses selalu untuk Anda sekalian dan sampai jumpa pada newsletter berikutnya.

Pesan tambahan:
"Mari hemat penggunaan energi dan BBM, demi keberlangsungan dan

kelestarian bola biru bernama bumi ini, yang berarti demi masa depan
anak-cucu anda, dan kita sendiri. Irit juga penggunaan kertas yang
ternyata berbahan baku dari paru-paru utama bumi kita ini, dan hanya
karena murah, bukan berarti pasokannya tidak akan pernah habis"

terima kasih

Stop merokok :)

Bila Anda seorang perokok, maka semoga materi kali ini bisa memberikan
'automatic reminder' untuk berhenti secara instant, dan bila Anda bukan
perokok, mungkin ada hal yang bisa disampaikan pada relasi atau anggota
keluarga tercinta yang ingin berhenti merokok namun mengalami kesulitan
dalam pengendalian diri.

Kita semua telah tahu dampak buruk dari nikotin, terhadap metabolisme
tubuh, paru-paru, dan yang satu hal lagi yang latent adalah pengaruh racun
sianida pada rokok terhadap kelenjar Thyroid, yang dapat menyebabkan
kondisi hyper thyroid sehingga membutuhkan terapi bertahun-tahun hingga
prosedur operasi untuk mengatasi dampaknya.

Di kala tak satupun saran, himbauan, niat, bahkan larangan dan hukum yang
dapat menghentikan seorang perokok, cobalah untuk memikirkan alinea berikut
ini saat merokok, dengan menatap rokok yang sedang dipegang:


"Saya mampu terbebas dari kebiasaan ini, mengakhirinya secara sadar sebelum
kebiasaan (merokok) ini yang mengakhiri saya, demi tanggung jawab terhadap diri
sendiri sebagai manusia dan juga keluarga yang saya cintai"


Prosedur ini dapat diulang setiap kali Anda merokok, namun saya pribadi
telah menyaksikan rekan-rekan yang mampu berhenti merokok secara instan
setelah coba menerapkan pola pemikiran yang disampaikan tersebut pada
kesempatan pertama kali!

Selamat mencoba, dan semoga bermanfaat.
Stay health, Stay motivated, and Keep reaching higher success!

kesuksesan akan lebih mudah terwujud apabila kita selalu berada pada lingkungan yang baik

Izinkan saya untuk menceritakan kisah kehidupan seorang bocah cilik yang lahir pd tahun 80-an pada sebuah keluarga miskin di sebuah kota yang tergolong kecil penduduknya, tapi mau sukses !beserta trik yang dijalankan oleh si bocah, yang mungkin saja bisa menjadi inspirasi kepada kita semua.

Adapun trik dari si bocah adalah terbagi menjadi empat bagian penting :

1) Hati yang positif.
2) Pola pikir yang positif.
3) Prilaku yang positif.
4) Lingkunga yang baik.

Dalam kehidupan sehari-hari bocah ini tergolong anak yang pendiam namun senang bergaul dengan orang-orang disekitarnya terutama dengan orang yang lebih dewasa dari umurnya, sehingga bocah ini selalu menerima ejekan oleh teman-temannya yang sebaya sebagai orang yang berpikiran kolot. Semasa kecil didikan papanya keras dan tegas ( setiap melakukan kesalahan baik berupa cacat janji, berbohong, cakap kotor, berkelahi dengan teman di sekolah maupun di jalanan, ataupun pulang kesiangan, maka si bocah pasti akan menerima hukuman berupa pukulan rotan, tali pinggang ataupun di suruh berdiri sampai papa merasa puas ) Bocah tersebut lantas bertanya kepada mama tercinta sewaktu papa berangkat kerja : mama…mama kenapa papa mendidik kita keras dan tegas seperti begitu, temen-temen saya yang lain didikan orang tua nya tidak seperti begitu. Lantas si mama menjawab dengan bijaksana : Nak….apapun yang menjadi alasan didalam setiap didikan dari papa kamu, kamu terima saja, karena seorang papa dan mama selalu menginginkan anaknya menjadi yang terbaik di masa depan. Akhirnya waktu terus berlalu dan hal-hal tersebut selalu saja menjadi santapan bocah tersebut dalam kehidupannya sehari-hari, pada kelas 6 SD bocah tersebut di operasi karena usus buntu akut.Pada usia 8 tahun, bocah ini telah sering mengikuti orang tuanya ke hutan semasa liburan sekolah, dengan tujuan untuk menemani papanya menjalankan bisnis. Bocah ini tergolong ulet dan rajin dalam membantu tugas rumah tangga, baik mencuci baju, mengepel lantai dll…karena mama dari bocah menjalani operasi kandungan semasa bocah ini berumur sepuluh tahun, sehingga kondisi badan mama yang lemah dan sering jatuh pingsan.Hal ini membuat bocah menanamkan janji kepada diri sendiri bahwa :

1. Akan menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.
2. Akan membahagiakan papa dan mama tercinta.
3. Akan memberikan yang terbaik kepada papa dan mama sehingga mereka akan hidup bahagia di masa tua.

Inti dari cerita diatas adalah : “ Hati yang positif sangatlah diperlukan untuk menjalani kehidupan ini, karena dengan hati yang positif maka akan melahirkan suatu pola pikir yang positif”.


Setelah beranjak dewasa, bocah tersebut pernah beberapa kali berkarir di beberapa perusahaan, namun belum mendapatkan pekerjaan yang dapat menggugah hati, namun si bocah ini tetap bersyukur kepada tuhan atas pengalaman kerja yang diperoleh, walaupun belum bisa mewujudkan niat dan tekad si bocah di masa kecil. Dengan perasaan mental dan bathin yang kecewa, akhirnya si bocah mencoba untuk mencari solusi sambil berkata di dalam hati bahwa :

1. Kegagalan adalah sebuah proses menuju kesuksesan.
2. Belajarlah menjadi yang terbaik dari yang terbaik.
3. Buktikanlah memang anda yang terbaik dan sukses akan diraih.


Modal sebagai penganguran selama satu bulan, dan usaha yang keras melamar kerja ke beberapa perusahaan termasuk dunia perbankan : Alhasil, bocah ini diterima oleh beberapa bank swasta, yg kemudian memilih satu diantaranya. Dengan rasa syukur si bocah kembali teringat akan niat dan tekad semsa kecil, hal ini membuat si bocah menjadi lebih semangat berjuang tanpa membuat suatu batasan kepada diri sendiri. Namun semakin ingin si bocah menyukseskan niat tersebut, semakin besar pula rintangan dan tantangan yang harus di lewati.hal ini memang terasa berat bagi si cocah, tetapi berkat niat dan tekad yang telah bulat, akhirnya si bocah berhasil lulus ujian dan diangkat sebagai pegawai tetap dengan hasil yang baik. Inti dari cerita diatas adalah : “ Hanya dengan pola pikir yang positif, maka akan mucul semangat berjuang yang membara, mental yang kuat, kesabaran dan keuletan di dalam diri kita”.


Dalam menjalani kehidupanya sehari-hari si bocah selalu berusaha untuk menerapkan prilaku yang positif karena si bocah selalu ingat akan pesan ibunda dan papa tercinta yakni: 1. menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.2. membahagiakan orang tua yg telah membesarkan kita.3. memberikan yang terbaik kepada diri sendiri, orang tua dan masyrakat. Hal ini ternyata membuahkan suatu hasil yang di luar dugaan, si bocah merasakan bahwa semakin banyak temen yang mau menerima keberadaannya, sementara di lingkungan kerja temen-temen dan beberapa pimpinan mulai menyanjung si bocah memiliki attitude yang baik sehingga si bocah semakin meyakini bahwa prilaku yang baik akan mencerminkan hati dan pola pikir yang baik dari seseorang. Prilaku baik yang biasanya dapat kita temukan dan kita jadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah :

1. Penampilan yang baik.
2. Tutur bahasa yang baik.
3. Menghormati yang lebih tua.
4. Belajarlah dari sosok yang terbaik.
5. jadilah seorang pendengar yang baik.
6. Bersyukurlah pada kehidupan ini, bukan saling menyalahkan.
7. dsbnya...

Inti dari cerita diatas adalah : “ Prilaku yang positif akan muncul dari kebiasaan positif yang kita ulangi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tentunya secara otomatis akan menciptakan suatu lingkungan yang baik pula”.



Selama menjalani karir di perusahaan tersebut, si bocah sering mendapatkan suplemen mental yang sangat berarti diantaranya :

1. Mistake is about learning experience… ( one mistake is ok..but no more)
2. Workhard dan learning seriously will make u better in the future…
3. Never give up…never give up…never give up…..


Seiring perjalanan karirnya si bocah selalu tertarik untuk membaca baik itu buku maupun artikel singkat dan selalu diberi kesempatan oleh perusahaan untuk mengikuti seminar-seminar yang yg membahas tentang tata kehidupan dan kiat untuk meraih kesuksesan. akhirnya bocah tersebut lebih mengerti dan menemukan akan jati diri dan tujuan dari sebuah kehidupan. Filosofi yang mendasari si bocah dalam menjalani kehidupan ini adalah proses kehidupan seekor kupu-kupu yang indah ternyata adalah berasal dari kepompong yang bilamana kita perhatikan tidak beda jauhnya dibandingkan dengan kita yang sedang berusaha untuk meraih kehidupan lebih baik yaitu kesuksesan. Pembaca yang budiman, mulai detik ini juga marilah kita bersama-sama merenungi dan meyakini bahwa:

1. Tuhan itu ada dan selalu melihat, mendengarkan serta memberi petunjuk kepada kita melalui cobaan,kegagalan dll.
2. Berbakti dan bahagiakanlah orang tua sebagai tanda balas jasa kita.
3. Hilangkanlah sifat egoisme dengan belajar dari yang terbaik untuk menjadi yang lebih baik.
4. Jangan pernah untuk menyerah.
5. janganlah pernah takut untuk memajukan orang lain, karena dengan orang lain maju, maka secara otomatis kita akan maju dengan sendirinya.

Inti dari cerita diatas adalah :

“ kesuksesan akan lebih mudah terwujud apabila kita selalu berada pada lingkungan yang baik “

"Berada di sekitar orang-orang 'gagal' bagaikan berada di sisi
kubangan, dimana berbagai hewan yang ada di kubangan tersebut
ingin kita ikut masuk dan turut bermain lumpur dengan mereka"


Coba Anda dengarkan keluh kesah orang yang sakit hati karena kegagalan,
coba juga perhatikan pembicaraan orang-orang yang frustrasi dan putus asa,
kebanyakan dari mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari pihak
yang berkondisi sama dengan mereka, dan berupaya untuk mencari 'teman'
yang senasib untuk membenarkan perasaan negatif yang mereka rasakan.
Bahkan tak segan diantara mereka yang ingin 'menarik' orang lainnya untuk
masuk ke dalam lubang dimana mereka berada saat itu.

Demikianlah bahaya hidup di antara orang-orang gagal, maka dari itu sebisa
mungkin ciptakan atmosphere positif dengan hidup di antara orang-orang
yang positif dan penuh keberhasilan, karena dengan pengaruh hampir sama
secara kebalikannya, berada di antara orang-orang positif dan sukses akan
menarik pemikiran dan kehidupan kita ke atas, ke arah yang lebih baik dan
menguntungkan.

Jika Anda pernah dengar mengenai John Assaraf , ia mengisahkan kisah
suksesnya berawal sejak kesempatan saat ia masih
kanak-kanak (yang sangat miskin dan bekerja di sebuah klub kesehatan
bagi pengusaha-pengusaha sukses), dimana ia setiap hari mencuri dengar
pembicaraan-pembicaan para pengusaha sukses tersebut, yang akhirnya
membentuk pola pemikiran suksesnya hingga saat ini. Akan lain halnya
bila semasa kecil ia bekerja di tempat dimana orang-orang membicarakan
kegagalan dan pahitnya hidup.

salam sukses selalu :)

Kerja sama

"Di saat 1 orang hanya mampu mengangkat beban seberat 10 kg,
ternyata 2 orang akan mampu mengangkat barang hingga seberat 35 kg,
dan 3 orang secara bersamaan mampu mengangkat bobot hingga 100 Kg!"



Demikianlah arti penting dari kerja sama, dan fokus gabungan kekuatan dari
beberapa orang sekaligus yang akan menciptakan sinergi yang tak akan
mungkin dicapai oleh mereka yang bergerak seorang diri.

Ada juga yang mengatakan bahwa dengan berdua, Anda akan mampu mencapai
jarak tempuh yang lebih jauh, dengan pemandangan yang bahkan lebih indah.
Hal ini saya alami sendiri saat berbulan madu bersama istri ke beberapa
negeri tetangga, yang sungguh memberikan kesan jauh berbeda ketimbang
menjalaninya seorang diri, pemandangan dan hari-hari serasa lebih cerah,
dengan ekstra energi untuk mencapai tempat-tempat jauh yang tak pernah
terpikirkan sebelumnya.

Inilah yang dicapai saat 2 orang (atau lebih) melakukan kerja secara bersama
dengan kesamaan visi dan semangat, yang juga ditemukan pengaruhnya pada
bisnis dan kerja sama usaha.

salam sukses :)

Minggu, 16 November 2008

AW SMART BALI TOUR 2008

AW SMART BALI TOUR 2008
(26 -29 Desember 2008)

Harga Paket Tour hanya Rp 5.000.000,- / orang

Ayo, ajak keluarga dan relasi Anda untuk berlibur bersama sang motivator nomor satu Indonesia , Andrie Wongso di AW Smart Bali Tour (26 - 29 Desember 2008). Selama empat hari tiga malam Anda akan merasakan momen kebersamaan dan semangat motivasi yang luar biasa.

Dari Jakarta, bersama Garuda Airlines, Anda akan menuju Denpasar, Bali . Pada hari pertama, Uluwatu Tour akan menganjak Anda mengujungi beberapa tempat wisata dan akan menikmati makan malam yang menyenangkan dengan berbagai hiburan di Jimbaran.

Tentu saja, liburan kali ini akan penuh dengan semangat motivasi yang membara karena pada hari kedua, Anda akan mengikuti seminar "TOMMOROW WILL BE BETTER," tentu saja bersama sang motivator nomor satu Indonesia , Andrie Wongso.

Bersama Kintamani Tour, Anda akan mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di pulau dewata seperti Batubulan, Celuk, Desa Batuan, Desa Mas, Tampang Siring, dan Pasar Seni Sukawati. Anda juga akan menikmati makan malam sambil mendengarkan alunan lagu nan merdu di Teuku Umar Restoran.

Dengan membayar paket tour (sudah temasuk seminar dan tour) senilai Rp. 5000.000 / orang, Anda akan berlibur bersama kami. Segera daftarkan diri Anda bersama keluarga dan relasi di AW Smart Bali Tour karena paket ini hanya tersedia untuk 120 peserta.

Nikmati liburan akhir tahun Anda, bersama sang motivator nomor satu Indonesia , Andrie Wongso!

Paket tidak termasuk :

  1. Asuransi perjalanan selama tour
  2. Biaya kelebihan bagasi
  3. Pengeluaran pribadi (Telepon, Mini bar, Laundry)
  4. Optional Tour

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

  1. AW Motivation Training
    Jl. KH Hasyim Ashari 125
    Pusat Niaga Roxy Mas, Blok E2 / 12-12 A
    Jakarta Pusat - 10150
    Telp. 021 - 632 3613, 6313 720
    Fax. 631 6540
    PIC : Ibu Lenny
    (Senin - Jumat)

  2. Honey Tour
    Graha Ratu Nusantara Lt.1
    Jl. Musi No. 36, Jakarta Pusat
    Telp. 021 - 350 5077
    Fax. 021 - 352 3988
    Email : sales@honeytour.co.id
    PIC : Ninik ( 021- 9455 0193 / 0818 8026100 )
    Jam kerja

  3. Smart 95.9 FM
    Plaza BBD Lt.1
    Jl. Imam Bonjol, Jakarta
    Telp. 021 - 398 33 777 / 888

Pendaftaran Peserta :

Honey Tour
Graha Ratu Nusantara Lt.1
Jl. Musi No. 36, Jakarta Pusat
Telp. 021 - 350 5077
Fax. 021 - 352 3988
Email : sales@honeytour.co.id
PIC : Ninik Octaviyanti ( 021- 9455 0193 / 0818 8026100 ) Jam kerja


BURUANNN DAFTAR!!
JANGAN SAMPAI KETINGGALAN MOMENT LUAR BIASA INI, SUDAH DAFTAR 22 ORANG !

"Sudut Pandang"

"Dengan peningkatan ketinggian beberapa derajat saja, seseorang
ternyata mampu mendapatkan jangkauan sudut pandang baru yang
sama sekali berbeda"



Materi hari ini saya dapatkan dari pengalaman pribadi saat menaiki wahana
bianglala di Dunia Fantasi Ancol - Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat saya
dan istri menaiki wahana tersebut dan berada di titik putaran tertinggi, tidak
pernah terbayang sebelumnya bahwa dari ketinggian tersebut kami akan
dapat melihat pantai dan laut yang demikian luas, padahal bila dihitung
secara kasaran, sudut yang terbentuk dari ketinggian puncak wahana
bianglala tersebut dengan jarak ke laut yang terlihat, paling tidak hanya
berkisar 15-20 derajat, atau bahkan kurang, namun pemandangan yang
tampak sama sekali berbeda, dan tak pernah terpikirkan seberapa dekat
lokasi wahana dari laut terbuka.

Demikianlah, banyak orang yang telah mencapai 'ketinggian' tertentu,
sanggup 'melihat' berbagai hal yang mungkin tidak dapat diketahui oleh
mereka yang masih berada di 'bawah'. Walaupun perbedaan ketinggian
ini mungkin menimbulkan dampak perbedaan pendapat dan keputusan,
namun tetap akan lebih menguntungkan untuk dapat berada di tempat
yang lebih tinggi.


Pertanyaannya adalah bagaimana cara kita mendapatkan peningkatkan
ketinggian untuk view yang lebih luas ini? Tak lain dengan meningkatkan
wawasan dan keterbukaan pikiran terhadap berbagai masukan baru dan
referensi yang kredibel, seperti dikatakan oleh JK Rowling (penulis novel
terkenal), bahwa untuk dapat menulis dengan baik, seorang penulis perlu
membaca sebanyak mungkin, jauh melampaui jumlah tulisannya sendiri,
untuk memperluas wawasan, memperkaya persepsi, sehingga memiliki
sudut pandang yang 'tinggi' dan luas. Dengan mengetahui hal ini maka
marilah kita terus 'mempertinggi' posisi kita agar dapat melihat berbagai
hal yang tidak terlihat oleh orang lainnya, hanya karena perbedaan
ketinggian tadi.


Terima kasih atas perhatian Anda, selamat beraktivitas dan sukses selalu.

ps: Cek juga halaman utama web untuk mengetahui sekiranya ada layanan
terbaru dari motivasi sukses.


Salam Sejahtera,

W Oesman Wijaya, SE
Motivasi Sukses Team
http://www.motivasi-sukses.com

Arti Sebutir Beras

Misi : Membangun Kekayaan Mental Manusia Indonesia Demi Kehidupan Yang Lebih Bernilai

Arti Sebutir Beras
2008-10-27 00:17:12-04
Penulis : Djodi Ismanto

Tidak bisa kita pungkiri Olympiade 2008 di Beijing yang acara pembukaannya berlangsung sukses dan spektakuler tersebut mengundang decak kagum semua orang Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukan barang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara Uni Sovyet. Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, " Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya. ! "


Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio,perihal penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras. Nah , beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka. Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya dan sebentar lagi akan merayakan Dirgahayu Kemerdekaannya yang ke - 63.

Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena masih banyaknya tikus yang berada di lumbung beras Republik Indonesia Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil yang tidak dilakukan dengan sepenuh hati. Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?

www.djodiismanto.blogspot.com




Action & Wisdom Motivation Training, Komplek Ruko Roxy Mas, Jl. KH. Hasyim Ashari Blok E2 -/ 12 - 12 A, Jakarta, 06 10150, INDONESIA

Bergabunglah bersama lebih dari 1200 anggota lainnya,
Kini telah tersedia fasilitas Forum Motivasi dan AW messenger untuk chating.

http://awfriends.andriewongso.com

Salam sukses luar biasa!!

Sabtu, 08 November 2008

Komentar Lukisan

Alkisah, ada seorang pelukis terkenal. Hasil lukisannya banyak menghiasi dinding rumah orang-orang kaya. Si pelukis dikenal dengan kehalusan, ketelitian, keindahan, dan kemampuan memperhatikan detail obyek yang digambarnya. Karena itu, pesanan lukisannya tidak pernah berhenti dari para kolektor maupun pecinta barang-barang seni.

Suatu hari, setelah menyelesaikan sebuah lukisan, si pelukis merasa sangat puas dengan hasil lukisannya. Menurut pandangannya, lukisan itu sempurna. Maka, dia lantas bermaksud mengadakan pameran lukisan agar orang-orang dapat menikmati, serta mengagumi keindahan dan kehebatannya.

Saat pameran, si pelukis meletakkan sebuah buku di dekat lukisan dengan sebuah tulisan: "Yang terhormat, para pecinta dan penikmat seni. Setelah melihat dan menikmati lukisan ini, silakan isi di buku ini komentar Anda tentang kelemahan dan kekurangannya. Terima kasih atas waktu dan komentar Anda."

Pengunjung pun silih berganti mengisi buku itu. Setelah beberapa hari, si pelukis pun membaca buku berisi komentar pengunjung pameran dan dia merasa kecewa sekali dengan banyaknya catatan kelemahan yang diberikan. "Orang-orang ini memang tidak mengerti indahnya lukisan ini. Berani-beraninya mereka mengritik!" batin si pelukis.

Dalam hati, dia tetap yakin bahwa lukisannya itu sangat bagus. Maka, untuk itu dia ingin menguji sekali lagi komentar orang lain, tetapi dengan metode yang berbeda. Untuk itu, ia membuat pameran sekali lagi, namun di tempat yang berbeda. Kali ini, ia juga menyertakan sebuah buku untuk diisi oleh pengunjung yang melihat lukisannya. Tetapi kali ini, penikmat lukisannya tidak dimintai komentar kelemahan, namun untuk memberikan komentar tentang kekuatan dan keindahan lukisan itu.

Setelah beberapa hari, si pelukis kembali membaca buku komentar pengunjung. Kali ini, dia tersenyum senang setelah membacanya. Jika pengunjung yang terdahulu mengritik dan melihat kelemahannya, maka komentar yang didapatkannya kali ini berisi banyak pujian dan kekaguman atas lukisan yang dibuatnya. Bahkan, banyak dari hal-hal yang dikritik waktu itu, sekarang justru dipuji.

Dari kedua pameran lukisan yang diadakannya, si pelukis mendapatkan sebuah pembelajaran bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Apapun yang kita kerjakan, sehebat dan sesempurna apapun menurut kita, ternyata di mata orang lain, ada saja kelemahan dan kritikannya. Namun, pastilah ada juga yang memuji dan menyukainya. Jadi, tidak perlu marah dan berkecil hati terhadap komentar orang lain. Asalkan kita mengerjakan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan dilandasi niat baik, itulah persembahan terbaik bagi diri kita sendiri.


Pembaca yang budiman,

Memang, kehidupan di dunia ini tidak ada yang sempurna, (mei yu sek jien sek me). Apa yang kita pikirkan, yang kita yakini, yang kita kerjakan, dan yang kita hasilkan, pasti selalu ada sisi pro dan kontra. Maka, kalau kita bersikukuh dengan sesuatu yang kita miliki dan kita yakini, maka hal tersebut bisa jadi justru mendatangkan masalah, konflik, atau bahkan rasa antipati. Tentu, jika itu yang terjadi, akan membuat kita tidak bahagia,

Namun, jika kita mampu menghargai setiap perbedaan sebagai hak asasi setiap insan, maka akan timbul keselarasan dan keharmonisan. Jika kita bisa menerapkan toleransi dan saling menghargai, maka ke mana pun kita pergi, dengan siapa pun kita bergaul, akan selalu ada tempat yang nyaman dan damai buat kita sehingga kebahagiaan selalu kita rasakan.


Salam sukses Luar Biasa!!!
Andrie Wongso

Pertapa Muda Dan Kepiting

Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, nampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.

Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.

Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"

"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. " Lihat Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"

Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan."

Pembaca yang budiman,

Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.


Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Doa Untuk Putraku

Pada masa perang dunia kedua, tepatnya bulan Mei Tahun 1952, seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, menullis sebuah puisi untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah kepada anaknya. Ia memberi sang anak puisi indah yang berjudul "Doa untuk Putraku" Inilah isi puisi tersebut:

Doa untuk Putraku



Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.

Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.



Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.



Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah

namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.



Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...

Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...

Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia"




Pembaca yang budiman,
Puisi yang ditulis oleh Jenderal Douglas MacArthur tersebut merupakan sebuah puisi yang luar biasa. Puisi itu adalah sebuah cermin seorang ayah yang mengharapkan anaknya kelak mampu menjadi manusia yang ber-Tuhan sekaligus mampu menjadi manusia yang tegar, tidak cengeng, tidak manja, dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Seperti contoh sepenggal puisi di atas yg berbunyi: "Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan." Puisi ini menunjukkan bahwa sang jenderal sadar tidak ada jalan yang rata untuk kehidupan sukses yang berkualitas.

Seperti kata mutiara yang tidak bosan saya ucapkan: "Kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun, kalau Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak terhadap Anda."

Untuk itu, jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif, merusak, dan cenderung melemahkan. Maka, senantiasalah belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif, membangun, demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang, hidup penuh kebahagiaan!!


Selamat berjuang!!!

Salam sukses luar biasa!!!
Andrie Wongso

Kelinci Si Penakut



Kelinci memang dari dulu terkenal sebagai hewan yang bernyali kecil, sering ketakutan tanpa alasan yang jelas, sesegera mungkin menyingkir bila dia merasa terganggu keamanannya.

Suatu hari, terlihat sekelompok kelinci sedang berkumpul di tepi sebuah sungai, mereka sibuk berkeluh kesah meratapi nyalinya yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang senantiasa dibayangi dengan mara bahaya. Semakin mereka ngobrol, semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka.

Alangkah malangnya lahir menjadi seekor kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang ke langit biru tidak punya sayap, setiap hari ketakutan melulu. Mau tidur nyenyak pun sulit karena terganggu oleh telinga panjang yang tajam pendengarannya sehingga matanya yang berwarna merah pun semakin lama semakin merah saja.

Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Dari pada hidup menderita ketakutan terus, mereka berpikir lebih baik mati saja. Akhirnya mereka mengambil keputusan beramai-ramai hendak bunuh diri dengan melompat dari tepian tebing yang tinggi dan curam. Maka para kelinci terlihat berbondong-bondong menuju ke arah tebing.

Saat mereka melewati pinggir sungai, ada seekor katak yang terkejut melihat kedatangan kelinci yang berjumlah banyak. Tergesa-gesa si katak ketakutan dan segera meloncat ke sungai melarikan diri.

Walaupun si kelinci sering menjumpai katak yang melompat ketakutan saat melihat kelinci melintas, tetapi sebelum ini mereka tidak peduli. Berbeda untuk kali ini. Tiba-tiba ada seekor kelinci yang tersadar dari kesedihannya dan langsung berteriak, "Hei, berhenti! Kita tidak usah ketakutan sampai perlu harus bunuh diri.

Karena lihat lah, ternyata ada hewan lain yang lebih tidak bernyali dibandingkan kita yakni si katak yang terbirit-birit saat melihat kita! Mendengar kata-kata itu, kelinci yang lain tiba-tiba pikiran dan hatinya terbuka, seoleh-oleh tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Maka dengan riang gembira mereka mulai saling membesarkan diri masing-masing, "iya, kita tidak perlu ketakutan!". "Tuh kan, ada mahluk lain yang lebih pengecut dari kita", "Iya, kita harus semakin berani". Perlahan-lahan mereka berbalik arah kembali kearah pulang dengan riang gembira dan melupakan niatnya untuk bunuh diri.


Pembaca yang budiman,

Saat keberuntungan sedang tidak memihak kepada kita, Jangan suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan-akan hanya kitalah mahluk paling menderita di muka bumi ini. Lihatlah disekeliling kita. Masih begitu banyak orang yang lebih susah, sengsara dan sial dibandingkan kita. Jika mereka yang hidup dalam kekurangan tetapi mampu menjalaninya dengan tegar dan tetap berjuang, kenapa kita tidak?

Apapun keadaan kehidupan kita hari, seharusnya kita jalani dengan optimis dan aktif, nasib tidak akan dapat kita robah tanpa manusia itu sendiri yang siap merobahnya, Karena sesungguhnya ‘sukses adalah hak setiap orang' success is my right, bagi siapa saja yang mau berjuang dengan sungguh-sungguh.

Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Pemancing Cilik

Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.

Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.

Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.

"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak.

"Lo, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?"

"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap.

"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?"

Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengan ikan hasil tangkapan berada diujungnya.

Begitu seterusnya. Setiap kali berhasil menarik ikan, mereka kemudian melemparkan kembali kail yang telah diberi umpan. Memasangnya kembali, melemparkan ke sungai, menunggu dimakan ikan, melepaskan mata kail dari mulut ikan, hingga sore hari tiba.

Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"

Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai."


Pembaca yang budiman,

Sama seperti dalam kehidupan ini, sebenarnya untuk meraih kesuksesan kita tidak membutuhkan teori-teori yang rumit, semua sederhana saja, Sepanjang kita tahu apa yang kita mau, dan kemudian mampu memaksimalkan potensi yang kita miliki sebagai modal, terutama dengan menggali kelebihan dan mengasah bakat kita, maka kita akan bisa mencapai apa yang kita impikan dan cita-citakan. Apalagi, jika semua hal tersebut kita kerjakan dengan senang hati dan penuh kesungguhan.

Dengan mampu mematangkan kelebihan-kelebihan kita secara konsisten, maka sebenarnya kita sedang memupuk diri kita untuk menjadi ahli di bidang yang kita kuasai. Sehingga, dengan profesionalisme yang kita miliki, apa yang kita perjuangkan pasti akan membuahkan hasil yang paling memuaskan.



Salam sukses, luar biasa!!!

Andrie Wongso

Koleksi Kalender

Dikisahkan, ada seorang pemuda berusia menjelang 30 tahun. Namun sayangnya, ia hanya memiliki kemampuan berpikir layaknya anak berumur di bawah 10 tahun. Ibunya dengan penuh kasih memelihara dan mendidik si anak agar kelak bisa hidup mandiri dengan baik, terlebih karena ia merasa anaknya punya kemampuan berpikir yang sangat minim.

Si anak sangat mencintai ibunya. Suatu hari dia berkata, "Ibu, aku sangat senang melihat ibu tertawa, wajah ibu begitu cantik dan bersinar. Bagaimana caranya agar aku bisa membuat ibu tertawa setiap hari?"

"Anakku, berbuatlah baik setiap hari. Maka, ibu akan tertawa setiap hari," jawab si ibu. "Lantas, bagaimana caranya berbuat baik setiap hari?" tanya si anak.

"Berbuat baik adalah jika kamu bekerja, bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Bantulah orang lain terutama orang-orang tua yang perlu dibantu, sakit atau kesepian. Kamu bisa sekadar menemani atau membantu meringankan pekerjaan mereka. Perlakukanlah orang-orang tua itu sama seperti kamu membantu ibumu. Pesan ibu, jangan menerima upah ya. Setelah selesai membantu, mintalah sobekan tanggalan dan kumpulkan sesuai urutan nomornya. Kalau nomornya urut artinya kamu sudah berbuat baik setiap hari, dengan begitu ibu pun setiap hari pasti akan senang dan tertawa," jawab si ibu sambil membelai sayang anak semata wayangnya.

Sejak ibunya meninggal, karena kenangan dan keinginannya melihat ibunya tertawa, setiap hari sepulang kerja, dia berkeliling kampung membantu orang-orang tua, kadang memijat, menimba air, memasakkan obat, atau sekadar menemani dengan senang dan ikhlas. Bila ditanya orang kenapa hanya sobekan tanggalan yang diterimanya setiap hari? Dia pun menjawab, "Karena setiap hari, setibanya di rumah, sobekan tanggalan yang aku kumpulkan, kususun sesuai dengan nomor urutnya. Maka setiap hari aku seakan bisa mendengar Ibuku sedang melihatku dan tertawa bahagia di atas sana."

Si pemuda yang berpikiran sederhana itu telah menjadi sahabat banyak orang di desa. Sehingga suatu ketika, atas usul dari seluruh warga, karena kebaikan hatinya, dia dianugerahi oleh pemerintah bintang kehormatan dan dana pensiun selama hidup untuk menjamin tekadnya, yakni agar setiap hari bisa membantu orang lain di sisa kehidupannya.


Pembaca yang budiman,

Untuk kehidupan saat ini, memang rasanya cukup sulit untuk menemukan orang yang membantu orang lain tanpa ada keinginan untuk menerima balasan. Padahal, esensi kehidupan manusia sebenarnya adalah saling bantu membantu, menolong dan ditolong.

Padahal sebenarnya, bila kita bisa berbuat baik dan membantu orang lain sesuai dengan yang dibutuhkan, akan memberikan rasa yang nikmat sekali. Tentu, untuk berbuat baik dan membantu orang lain ini membutuhkan kesadaran, latihan, dan membiasakan diri terus menerus.

Karena itu, mari kita praktekkan pepatah sederhana ini:

Tiap hari melakukan satu kebaikan. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih hidup, dan akan kita dapatkan kebahagiaan yang sebenarnya.

Cita-cita Yang Tertunda

Audio/Video :

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup di keluarga yang sederhana. Ia memunyai cita-cita yang tinggi. Suatu saat, ketika masih belia, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Suatu saat nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku, dan pada saat itu aku akan bahagia."

Dia senang membayangkan dirinya sudah memiliki sebuah mobil mewah, mengendarainya, dan merasakan kebanggaan yang tidak terhingga karena dia dikagumi dan dibanggakan oleh banyak orang. Maka, walaupun kemiskinan tetap diakrabi dalam kesehariannya, sikapnya menjadi angkuh dan sombong karena dia merasa kelak pasti akan kaya raya seperti yang diangankan.

Ketika ditanya untuk melakukan sesuatu oleh teman-temannya, ia menjawab, "Tunggu saja kawan, nanti akan kulakukan setelah aku menyelesaikan sekolah."

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi, ia kembali berjanji kepada dirinya sendiri dan kepada orangtuanya bahwa ia akan melakukan apa yang diinginkannya nanti, setelah ia mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Sebelum melangkah ke dunia kerja, dia meminta nasihat kepada seorang guru besar tentang banyak hal yang dicita-citakan. Si guru berkata, "Semua yang kamu inginkan, mobil dan rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, adalah sesuatu yang bagus. Dan sesungguhnya, mobil dan rumah mewah itu diciptakan untuk kita yang mau dan mampu memilikinya. Dia tidak kemana-mana, kitalah yang harus bergerak untuk menghampiri dan mendapatkannya."

Mendengar tuturan si guru, pemuda itu merasa puas. Sebab, ia makin yakin dengan anggapannya bahwa mobil dan rumah tidak akan ke mana-mana. Maka, ia pun bekerja seadanya. Setelah beberapa tahun bekerja, orangtuanya menanyakan, "Anakku, kapan kamu akan mengambil tindakan untuk mewujudkan cita-citamu?"

"Aku berjanji akan mengejar cita-citaku setelah menikahi gadis yang aku cintai. Karena dengan adanya si dia sebagai pendamping hidup, maka langkahku akan mantap untuk mengejar cita-citaku."

Sampai suatu hari, setelah bertahun-tahun kemudian, ia mulai menua. Dalam hati, ia pun berkata, "Rupanya, sudah terlambat untuk memulainya sekarang. Sebab, umurku sudah tak lagi muda."

Begitulah, cita-cita si pemuda akhirnya hanya menjadi angan-angan dan omong kosong belaka. Kini, ia hanya bisa merasakan kepuasan semu dengan menikmati setiap hari dalam kehidupannya untuk mengkhayal, seandainya ia menjadi seperti yang ia cita-citakan.

Pembaca yang bijaksana,

Kebiasaan menunda dari waktu ke waktu, dapat membuat seseorang yang pada awalnya bersemangat bermimpi, akan kehilangan gairah, arah, tujuan dan berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Sebab, menunda sebenarnya hanya akan mengubur kesempatan demi kesempatan yang ada untuk mewujudkan impian.

Karena itu, cita-cita selamanya akan menjadi khayalan belaka jika kita tidak memulainya dengan rencana! Dan, yang utama, rencana tanpa tindakan nyata juga hanya akan jadi bualan semata.

Mari, selagi masih ada waktu, gunakan sebaik-baiknya waktu kita untuk menyusun kehidupan dan meraih kesempatan, demi menggapai cita-cita.


Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Sikap Mental Juara

Audio/Video :

Alkisah, suatu pagi saat sarapan di meja makan, ibu berkata: "Ina, ibu perhatikan, beberapa hari ini kamu begitu tegang dan gelisah, kalau boleh tahu, ada apa yang mengganggu pikiranmu na?". "Iya bu, ina tegang nih. Jadwal pertandingan bulu tangkis dan undiannya sudah keluar bu. Babak2 awal kalau ina bisa menang maka selanjutnya harus bertanding melawan sita, itu lho bu, yang mengalahkan ina di final di kejuaraan lalu. Nanti kalau ina bermain jelek seperti dulu dan kalah lagi bagaimana bu.

Duh ina tegang banget. Udah ya bu, ina berangkat dulu, mobil jemputan datang tuh" sambil mencium tangan ibunya, ina bergegas berangkat ke sekolah. Malam hari, saat menjelang tidur, ibu mengetuk pintu kamar ina dan merekapun melanjutkan percakapan tadi pagi di meja makan. "Ina, ibu tau kamu tegang dan takut kalah lagi. Kamu tau kan, pertandingan bila tidak menang ya kalah. Kamu harus berani menentukan target sebagai juara! Kalau nanti ternyata kamu kalah ya tidak apa-apa .

Yang penting jangan mudah menyerah, jangan takut kalah sebelum bertanding! Maka sisa waktu satu minggu lagi harus kamu persiapkan dengan sebaik-baiknya! Selain latihan tehnik, fisik dan stamina, apalagi mental juara harus kamu persiapkan. Saat istirahat, visualisasikan, bayangkan ina selesai bertanding di final, dengan keringat yang masih bercucuran, kemudian dipanggil ke panggung untuk menerima medali emas dan piala kemenangan. Pejamkan mata seakan itu yang akan terjadi. Jangan lupa, setiap hari ditutup dengan doa. Serahkan semua kepada Tuhan dan istirahatlah dengan tenang".

Ina pun dengan tekun menjalankan nasehat ibunya dari hari ke hari. Berlatih tehnik dan fisik dengan penuh keseriusan. Saat beristirahat, dalam kesendiriannya ina berlatih menvisualisasikan gambar kemenangan di dalam pikirannya, dan semakin hari semakin jelas gambar yang tampak di sana. Dan ketika hari pertandingan tiba, setiap babak dilalui dengan semangat bertanding yang luar biasa. Dan akhirnya, seperti apa yang divisualisasikan dipikirannya pun menjadi kenyataan. Ina berdiri di panggung dengan keringat yang masih bercucuran, menerima kalungan medali dan piala di tangan sambil matanya berkaca-kaca bahagia. Impianku menjadi kenyataan, aku menjadi juara!!! Terima kasih Tuhan!!!

Pembaca yang Budiman,

Sering kali olahragawan tidak bisa sukses bukan karena tidak memiliki kemampuan di bidang tehnik, fisik, stamina, atau kecerdasan, tetapi karena mereka tidak memiliki mental juara! Takut menentukan target! Takut gagal !

Kita bisa melihat para atlet juara-juara dunia sejati, hampir semuanya punya kepercayaan diri yang kuat. Kalau kalah, mereka segera bangkit lagi. Mereka berani menentukan target, berani mulai melangkah dan berani berjuang mewujudkan kemenangan.

Suatu kehormatan bagi Indonesia, tahun ini kita menjadi penyenggelara kejuaraan bulutangkis beregu Thomas cup dan Uber cup. Saat pertandingan dimulai, kita semua berharap dengan kesiapan tehnik, fisik serta kesiapan mental dari seluruh atlet dan kekompakan seluruh tim terkait, ditambah dukungan sebagai tuan rumah dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Semoga kita bisa meraih prestasi tertinggi untuk Uber Cup dan mampu merebut kembali piala Thomas cup sebagai kado ulang tahun ke 100 tahun Kebangkitan Nasional.

Selamat berjuang !

Andrie Wongso
Salam sukses luar biasa!!!

Saatnya Bangkit!!!

Audio/Video :

Tanpa terasa, seratus tahun sudah, kita memperingati Hari Kebangkitan Bangsa. Sebuah hari yang mengingatkan kita pada cita-cita besar untuk mempersatukan bangsa. Cita-cita itu dimulai dari sebuah perkumpulan pemuda yang didirikan oleh Dr Soetomo, tepatnya pada 20 Mei 1908 silam. Di bawah penjajahan Belanda, para pemuda tersebut mempunyai cita-cita luhur, demi memikirkan nasib bangsa yang kala itu sangat buruk, selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain.

Kini, seratus tahun kemudian, setelah hampir 63 tahun kita merdeka, kita perlu kembali menanyakan makna Hari Kebangkitan Bangsa tersebut. Sebab, hingga kini, cita-cita tersebut sepertinya masih harus terus diperjuangkan. Apalagi, sejak era krisis moneter yang-bisa dikatakan-belum pulih sepenuhnya. Kita juga perlu bertanya, apakah dalam masa kepemimpinan enam presiden yang berbeda, telah mengantarkan kita pada era kebangkitan yang sebenarnya?

Satu abad bukanlah masa yang singkat dalam hitungan waktu. Namun, untuk sebuah perjuangan, nampaknya waktu satu abad berlalu dengan cepat. Karena itulah, tepat kiranya jika momen seratus tahun Kebangkitan Nasional ini kita jadikan sebagai sarana refleksi diri dan bangsa. Inilah saatnya menghadirkan kembali ruh dan jiwa kebangsaan Indonesia dalam diri dan pribadi masing-masing.

Seperti yang dicita-citakan Organisasi Boedi Oetomo, yakni keinginan menyatukan para pemuda dalam sebuah organisasi yang terbuka dan tidak berdasar kelompok tertentu, maka selayaknya kita juga perlu menjadikan persatuan sebagai dasar penyemangat untuk bangkit, sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Sebab, hanya dengan memosisikan diri sejajar dengan bangsa lain, kita akan mampu menunjukkan jati diri dan kebesaran Indonesia sebagai sebuah bangsa yang kaya, baik kaya Sumber Daya Alam, maupun manusianya.

Maka, adanya semboyan adiluhung, Bhinneka Tunggal Ika-berbeda-beda, tetapi tetap satu- adalah sebuah simbol kekayaan bangsa, yang perlu kita pupuk untuk menjadi solusi kebangkitan bersama. Hanya dengan persatuan dalam kebersamaan, kita mampu membangun kembali harga diri bangsa. Dengan semangat tersebut, kita akan dapat mengenali kelemahan dan kekurangan, sehingga bisa dijadikan sarana evaluasi untuk mengembalikan harkat dan martabat kita.

Mari, secara tegas dan tuntas, kita buang semua hal negatif, seperti disintegrasi, ketidakdisiplinan, ketidakpercayaan diri, kemalasan, keengganan belajar, dan semua sifat serta sikap yang hanya akan membelenggu kita pada keterpurukan. Tentu, ini membutuhkan kerja bersama dari semua pihak. Kita hilangkan sifat saling menyalahkan dan kita ganti dengan sikap saling dukung dan dorong demi membangun kemajuan bersama.

Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk membuktikan bahwa sukses juga adalah hak bangsa kita. Success is my right!!! Dengan semangat seratus tahun kebangkitan bangsa, kita bangun kembali ruh dan jiwa sebagai bangsa Indonesia yang satu. Tak perlu menunggu instruksi dari atasan, tak perlu mencari-cari penghargaan, kita buktikan dengan tindakan nyata, Indonesia akan segera bangkit, sejajar dengan bangsa lain di dunia.


Salam sukses, luar biasa!!!

Andrie Wongso

Nilai Sebuah Kepercayaan

Audio/Video :

Dikisahkan, ada seorang pemuda yang dulunya hanya seorang office boy di sebuah perusahaan Jepang, tetapi sekarang ia telah berhasil menjadi seorang pengusaha sukses di bidang jasa.

Saat ditanya, bagaimana itu bisa terjadi, si pengusaha bercerita sambil bernostalgia. "Sebenarnya, pendidikan saya hanya SMP saja, itupun lulusan dari kampung. Saat diterima kerja sebagai pesuruh di kota besar ini, saya sangat senang sekali. Kata teman-teman di kantor, saya selalu bersemangat, murah senyum, dan siap membantu siapa saja yang memerlukannya. Bahkan bekerja lembur dan tidur di kantor pun, saya jalani dengan senang.

Tugas, yang pada mulanya hanya sebatas pesuruh, mengantar ini mengantar itu, menyediakan minuman, menyusun file-file, suatu hari meningkat menjadi pembantu adiministrasi saat ada anak kantor yang mengalami musibah dan tidak dapat menyelesaikan tugasnya, saya belajar mati-matian menggunakan komputer untuk membantunya mengetik.

Bos saya orang Jepang. Dan saya lah yang paling sering berada di ruangan bos, membantu dan menemaninya bekerja hingga malam hari. Perintah-perintah bos diucapkan dalam bahasa Jepang.

Pada awalnya saya tidak mengerti sama sekali. Dan, dari sanalah saya terpacu untuk belajar berbahasa Jepang. Karyawan dari Jepang yang bekerja di situ, sangat menghargai siapapun yang mau belajar bahasa mereka. Setiap hari, mereka mengajari sambil mentertawakan kebodohan saya jika salah dalam berucap kata. Oleh-oleh yang dibawa dari Jepang adalah buku-buku berbahasa Jepang yang saya minta.

Kira-kira empat tahun kemudian, tugas saya pun mengalami perubahan. Walaupun Tetap membantu serabutan, tetapi naik kelas menjadi asisten administrasi penghubung. Setiap ada tamu dari negeri sakura datang, saya yang menemani mereka menjadi penterjemah. Lama-kelamaan, saya dipercayai mengurus banyak hal, menghadap pejabat, menyampaikan pesan-pesan penting antar departemen dan sebagainya.

Sekian tahun kemudian, atas persetujuan dan bantuan Bos dan kepercayaan yang telah terbentuk selama ini, saya meminta izin untuk mengundurkan dan memulai usaha sendiri di bidang jasa, yakni mengurus berbagai perijinan hingga rekruting karyawan, khususnya untuk perusahaan Jepang yang hendak berinvestasi di Indonesia.

Bisnis saya bisa berkembang pesat seperti sekarang ini, tentu saja saya bersyukur atas semua ini, dan tetap belajar segala sesuatu agar bisnis saya terus berkembang dan berkembang.

Pembaca yang budiman,

Sebuah contoh proses perjuangan dari seorang karyawan yang biasa-biasa saja, sampai akhirnya bisa membangun usahanya sendiri dan sukses, namun semua itu tidak dia bangun dengan cara yang instan. Semasa masih menjadi karyawan, dia mau bekerja keras, jujur, dapat dipercaya, penuh tanggung jawab, dan mau belajar sesuatu yang baru serta pandai menempatkan diri sehingga kualitas karakternya yang positif itulah yang merubah nasibnya.

Sama halnya jika kita ingin berhasil. Mari kita mulai dari dimana kita berada saat ini. Belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh, mampu menjaga sekecil apapun kepercayaan yang diberikan.

Begitu integritas kita terbangun, maka apapun yang kita tekuni, lambat atau cepat pasti akan mendapat tempat dan pasti kesuksesan demi kesuksesan akan segera datang menyusul.

Bersyukur Dan Berjuang

Audio/Video :



Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. "Ayah, nenek dulu pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan kue ke pasar-pasar," tanya sang anak. "Apa betul begitu, Yah?"

Sang ayah kemudian bertanya, "Memang begitulah keadaannya, Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?"

Si anak menjawab, "Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas, Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan susah begitu?"

Sambil mengelus sayang putranya, ayah menjawab, "Tidak Nak, ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya. Karena, kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi, hingga bisa berhasil seperti saat ini."

Mendapat jawaban demikian, si anak melanjutkan pertanyaannya, "Kalau begitu, aku tidak mungkin sukses seperti Ayah dong?"

Heran dengan pemikiran anaknya, sang ayah kembali bertanya, "Kenapa Kau berpikir tidak bisa sukses seperti ayah?"

"Lho kata Ayah tadi, penderitaan masa lalu yang serbasusah lah yang membuat Ayah berhasil. Padahal aku dilahirkan dalam keluarga mampu, kan ayahku orang sukses," ujar si anak sambil menatap bangga ayahnya. "Ayah tidak sekolah tinggi, sedangkan Ayah menyuruhku kalau bisa sekolah sampai S2 dan menguasai 3 bahasa, Inggris, Mandarin dan IT. Kalau aku ingin sukses seperti Ayah kan nggak bisa dong. Kan aku nggak susah seperti Ayah dulu?"

Mengetahui pemikiran sang anak, ayah pun tertawa. "Hahaha, memang kamu mau jadi anak orang miskin dan jualan kue?" canda ayah.

Digoda sang ayah, si anak menjawab, "Yaaaah, kan udah nggak bisa memilih. Tapi kayaknya kalau bisa memilih pun, aku memilih seperti sekarang saja deh. Enak sih, punya papa mama baik dan mampu seperti papa mamaku hehehe."

Sang ayah lantas melanjutkan perkataannya, "Karena itulah, kamu harus bersyukur tidak perlu susah seperti ayah dulu. Yang jelas, siapa orangtua kita dan bagaimana keadaan masa lalu itu, kaya atau miskin, kita tidak bisa memilih, ya kan? Maka, ayah tidak pernah menyesali masa lalu. Malah bersyukur pada masa lalu yang penuh dengan penderitaan, dari sana ayah belajar hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan pada manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan. Yang jelas, di kehidupan ini ada hukum perubahan yang berlaku. Kita bisa merubah keadaan jika kita mau belajar, berusaha, dan berjuang habis-habisan. Tuhan memberi kita segala kemampuan itu, gunakan sebaik-baiknya. Dimulai dari keadaan kita saat ini, entah miskin atau kaya. Niscaya, semua usaha kita diberkati dan kamu pun bisa sukses melebihi ayah saat ini. Ingat, teruslah berdoa serta berusaha. Belajar dan bekerjalah lebih keras dan giat. Maka, cita-citamu akan tercapai."

Pembaca yang budiman,

Pikiran manusia tidak mungkin mampu menggali dan mengetahui rahasia kebesaran Tuhan. Karena itu, sebagai manusia (puk nen sien cek) kita tidak bisa memilih mau lahir di keluarga kaya atau miskin. Kita juga tak bisa memilih lahir di negara barat atau di timur dan lain sebagainya.

Maka, jika kita lahir di keluarga yang kaya, kita harus mampu mensyukuri dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Sebaliknya, jika kita terlahir di keluarga yang kurang mampu, kita pun harus tetap menyukurinya sambil terus belajar dan beriktiar lebih keras untuk memperoleh kehidupan lebih baik. Sebab, selama kita bisa bekerja dengan baik benar dan halal, Tuhan pasti akan membantu kita! Ingat, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang, tanpa orang itu mau berusaha merubah nasibnya sendiri.

Terus berjuang, raih kesuksesan!
Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Memilih Hidup Sekali Lagi

Audio/Video :

Dikisahkan, Tuhan setiap saat mendengar keluh kesah, ketidakpuasan, dan penderitaan dari manusia ataupun dari makhluk lain ciptaan-Nya. Pada suatu ketika, Tuhan ingin sekali tahu bagaimana jika semua makhluk tersebut diberi kesempatan memilih hidup sekali lagi, ingin menjadi apakah masing-masing dari mereka? Maka, Tuhan pun bertanya kepada semua makhluk ciptaan-Nya.

Saat itu, tikus dengan cepat menjawab, "Jika diberi kesempatan memilih, aku ingin menjadi kucing. Enak jadi kucing, dia bisa bebas merdeka berada di dapur, disediakan makanan, susu, dan dielus-elus oleh manusia."

Kucing pun dengan sigap menjawab, "Kalau bisa memilih, aku ingin jadi tikus. Kepandaian tikus mengelilingi lorong-lorong rumah membuat orang serumah kewalahan, dan tikus bahkan bisa mencuri makanan yang tidak bisa aku santap. Hebat sekali menjadi seekor tikus."

Saat pertanyaan yang sama disampaikan ke ayam, ayam menjawab, "Pasti aku ingin menjadi seekor elang. Lihatlah langit di atas sana, elang tampak begitu perkasa mengepakkan sayapnya yang indah di angkasa luas, membuat semua makhluk iri, ingin menjadi seperti dirinya. Tidak seperti diriku, setiap hari mengais makanan, terkurung dan tidak memiliki kebebasan sama sekali."
Sebaliknya, si elang segera menjawab, "Aku mau menjadi seekor ayam. Ayam tidak perlu bersusah payah terbang kesana-kemari untuk mencari mangsa. Setiap hari sudah disediakan makanan oleh petani, diberi suntikan untuk mencegah penyakit, dan ayam begitu terlindung di dalam kandang yang nyaman, bebas dari hujan dan panas."

Saat pertanyaan yang sama diberikan pada manusia, ternyata perempuan dan lelaki pun memberikan jawaban yang beda. Si perempuan menjawab, "Saya ingin menjadi laki-laki. Pemimpin besar dan yang hebat-hebat adanya pasti di dunia laki-laki, Menjadi perempuan sangatlah menderita, harus selalu melayani, bertarung nyawa melahirkan anak, kemudian membesarkan mereka, ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan."

Kaum lelaki pun tak urung ikut menjawab, "Aku mau jadi perempuan. Halus budi bahasanya, tidak perlu bekerja keras menghidupi keluarga, selalu disayang, dilindungi dan dimanjakan. Ingat, tidak ada pahlawan yang lahir tanpa seorang perempuan, surga saja ada di bawah telapak kaki ibu atau perempuan."

Setelah mendengar semua jawaban para mahluk ciptaan-Nya, Tuhan pun memutuskan tidak memberi kesempatan untuk memilih lagi. Maka, setiap makhluk akan kembali menjadi makhluk yang sama.


Pembaca yang berbahagia,

Ada pepatah yang mengatakan, "Rumput tetangga selalu lebih hijau dibandingkan dengan rumput di kebun sendiri." Hal tersebut sejalan dengan kisah di atas. Memang, tak bisa dimungkiri jika manusia kadang justru lebih sering memikirkan kelebihan, kebahagiaan, dan kesuksesan orang lain. Hal ini membuat orang acap kali mengabaikan apa yang sudah dimilikinya. Tak heran, jika pikiran selalu dipenuhi dengan perasaan tersebut, maka hidup akan selalu menderita akibat terbiasa selalu membanding-bandingkan. Padahal, tahukah kita jika orang yang kita pikirkan justru mungkin berpikir sebaliknya?

Maka, dengan mampu menerima dan bersyukur apa adanya atas apapun yang kita miliki adalah kebijaksanaan. Dan, bisa ikut berbahagia melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain adalah kekayaaan mental.

Mari, cintai apa yang kita miliki, hidup pasti akan lebih berarti. Maka, kita akan bisa menyongsong kegembiraan dan kebahagiaan sejati.


Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Penjudi Yang Sadar

Beberapa waktu yang lalu, saya dikejutkan oleh sebuah telepon yang masuk. Orang di seberang telepon, mengaku berasal dari sebuah kota di Kalimantan. Yang mengejutkan adalah kisahnya yang dituturkan dengan penuh nada sesal.

Dari seberang telepon, saya mendengar orang tersebut seperti sedang memendam beban sangat berat. Suaranya setengah terbata-bata. Dan memang, ternyata ia sedang dalam kekalutan yang sangat hebat. Bahkan, kekalutannya itu sempat membutakan pikirannya.

Orang itu mengaku sudah dua kali hendak mengakhiri hidupnya. Namun, ia menyebutkan dirinya selalu terngiang sebuah seminar yang diikutinya beberapa tahun silam. Dalam seminar tersebut, ia mengaku teringat ucapan-ucapan saya yang membuatnya sempat "terbakar" sehingga punya letupan semangat untuk melanjutkan hidup.

Dalam dua kali percobaan bunuh dirinya itu, ia merasa ketakutan. Saat itu, ada satu hal yang saya katakan dengan tegas, "Apakah dengan mengakhiri hidup, masalahmu akan segera terselesaikan? Pasti tidak! Mungkin apa yang kamu rasakan sebagai masalah di dunia bisa saja akan hilang, tapi ‘kehidupan' sesudah kematian itu justru akan lebih menyakitkan karena perbuatanmu. Dengan bunuh diri, kamu akan mendapat siksa yang amat pedih di alam baka!"

Saya juga mengatakan, bahwa tidak ada yang bisa mengakhiri hidup kita kecuali Tuhan. Sebab, hanya Tuhanlah yang berhak mencabut nyawa seseorang. Di seberang, suaranya makin terbata-bata menahan tangis. Tak lama, ia lantas mengaku, bahwa dirinya terlahir di tengah keluarga yang berada. Namun, ia terjebak pada kebiasaan jelek, yakni bermain judi mesin. Ia kalah berkali-kali. Namun, kekalahan tak membuatnya jera, namun justru membuatnya makin penasaran. Itulah yang menjadikannya bangkrut dan makin terjauh dari keluarganya. Kegalauan akibat peristiwa itulah yang membuatnya merasa terpuruk hingga akhirnya sempat memutuskan hendak mengakhiri hidupnya.

Setelah sedikit reda emosinya, saya pun mengatakan, bahwa dirinya memang salah. Namun, tidak ada kesalahan yang tak bisa diperbaiki jika kita punya kesadaran untuk berubah. Saya katakan kepadanya, bahwa hal pertama yang harus dilakukannya adalah menghentikan kebiasaan negatifnya, yakni berjudi. Ia harus mampu benar-benar menjauh dan menahan diri dari setan judi mesin yang masih menggodanya.

Kemudian, saya anjurkan juga padanya untuk meminta maaf kepada orang terdekatnya yakni orangtuanya. Saya yakin, dengan permintaan maaf yang tulus, mereka akan menerimanya kembali dengan tangan terbuka.

Sebagai manusia yang beragama, saya katakan padanya untuk kembali mendekatkan diri pada Tuhan sesuai dengan kepercayaannya. Ditambah tindakan nyata untuk menghilangkan kebiasaan buruk, maka saya yakin ia akan bisa kembali bangkit. Apalagi, disertai dengan unsur think and action yang tepat, akan tumbuh kekuatan luar biasa yang menggantikan kekalutan dalam diri sehingga ia akan mampu mengatasi semua masalahnya.

Mendengar semua perkataan tersebut, dari seberang telepon, terdengar suara tangis yang makin terisak. Namun, kali ini tangisnya mengandung aura yang berbeda. Sebab, tak lama kemudian, ia mengucap kalimat yang pendek namun tegas, "Saya pasti berubah, Pak."

Pembaca yang budiman,

Memang, dalam hidup ini kita kadang membuat kesalahan. Tapi, dengan sikap yang benar disertai mental yang kaya dan pikiran positif, adanya kesalahan justru akan membuat kita belajar banyak hal.

Maka, jangan beri kesempatan atau memberi kompromi pada hal yang negatif dan merusak. Jangan sampai kita terjebak pada hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, judi, hingga sikap miskin mental seperti iri, dengki, benci, malas, dan berbagai pengaruh buruk lainnya.

Mari tingkatkan kekayaan mental dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Sebab, sebagai insan beragama, kita harusnya sadar bahwa apapun yang terjadi pada kita, tak kan terjadi tanpa peran kita sendiri yang menentukan. Hal ini dikarenakan Tuhan tak kan merubah nasib seseorang, tanpa ia berusaha sendiri untuk mengubahnya.

Jaga sikap dan mental positif, pupuk semangat kerja disertai perjuangan nyata, maka kita akan jadi insan yang luar biasa. Dengan think and action, kita tunjukkan bahwa kita mampu terbebas dari belenggu tantangan dan hambatan sesulit apapun, hingga dapat mewujudkan sukses sejati, karena "Success is My Right"!!!


Salam sukses,

Luar Biasa!!!

Andrie Wongso

Semangat Pemenang

Audio/Video :

Dikisahkan, saat diadakan pesta reuni sebuah SMA, tampak wajah-wajah gembira hadir setelah menemukan teman-teman yang telah sekian lama tidak berjumpa. Gelak tawa dan canda nostalgia pun mengalir dengan deras. Diantara mereka ada seorang pemuda yang dulunya adalah bintang kelas dan kesayangan guru dan teman-teman. Selain prestasi di kelas yang menonjol, gerakannya terkenal gesit dan cepat. Pembawaannya pun ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja. Dia juga seorang atlit lompat tinggi pemegang rekor pada saat itu.

Semangat pantang menyerahnya dalam mempertahankan prestasi di sekolah dan kegigihannya mengalahkan mistar di arena lompat tinggi menyulut decak kagum semua orang yang mengenalnya. Kekaguman yang tersisa membuat teman-temannya masih melemparkan pujian untuk si pemuda.

Seusai acara reuni, di dalam keremangan kamarnya, ada perasaan yang terasa menyesakkan. Kekaguman dan pujian teman-teman lama serasa tamparan bagi dirinya. Dia menyadari bahwa saat ini dirinya telah gagal mempertahankan semangat pemenangnya meraih prestasi seperti waktu dulu.

"Saat ini pekerjaanku sebagai penjual asuransi sungguh jauh dari memuaskan. Target yang diberikan kepadaku hampir tidak pernah terpenuhi. Padahal kepandaianku bergaul masih sama seperti dulu. Apa yang salah pada diriku sekarang? Ketakutan begitu kuat mencekeramku, takut kalah, takut tidak berhasil, aku takut pada ketakutan itu sendiri! Ditolak sekali saja, aku langsung mundur! Tidak ditanggapinya penawaran yang kubuat, aku langsung tersungkur!

Padahal dulu, tidak ada dalam kamusku kata menyerah! Setiap ada kesulitan, aku. selalu berusaha untuk bertanya dan belajar. Begitu pula dengan olahraga yang kugeluti. Aku akan mencari setiap centimeter kesalahanku untuk memperbaiki dan menyempurnakan lompatanku sehingga aku berhasil menciptakan rekor baru. Entah kemana ambisi dan semangat pemenangku yang dulu?

Aku harus bangkit menjadi diriku yang baru dengan semangat yang sama seperti dulu! Jika dulu aku bisa, sekarang pun aku juga bisa!".

Di keheningan malam itu, dalam lantunan doa dan genangan bias air mata, adalah sebuah jiwa yang tersadar, mohon ridho pada illahi dan berkomitmen untuk bangkit dan menjadi jati dirinya dalam mengarungi kehidupan !

Pembaca yang budiman,

Betapa pentingnya spirit! Betapa pentingnya motivasi, tanpa motivasi seakan akan ilmu yang kita miliki tidak berguna.
Begitu kesadaran dan motivasi muncul, semangat juang spontan terbakar siap menghadapi segala kesulitan dan tantangan apapun yang menghadang!
Tidak mundur karena kegagalan sesaat, pantang putus asa sebelum berhasil. Jika manusia telah menemukan arti motivasi dan tau apa yang menjadi kekuatannya, maka hasil sukses luar biasa selalu dapat tercipta! Mari temukan kelebihan diri! Satukan dengan motivasi niscaya apa yang tidak mungkin menjadi mungkin!

Kekuatan Bersyukur

Audio/Video :

Dikisahkan, ada seorang pemuda mendatangi pamannya yang berhasil menjadi pengusaha sukses. Dia ingin tahu, apa rahasia di balik sukses pamannya menjalankan beragam bisnis yang dimilikinya. Pamannya memang terhitung sangat mumpuni dalam berbagai bidang usaha. Ia di antaranya menjadi pemilik beberapa gerai berlisensi, distributor besar besi baja, pengusaha ekspor impor produk retail. Ia bahkan juga sukses menjadi seorang investor saham yang sangat piawai dan memiliki berbagai investasi yang menjanjikan.

"Paman, bolehkah aku bertanya?"

Sang paman pun tersenyum kepada keponakannya, "Apa yang bisa Paman tahu, pasti akan Paman jawab semua pertanyaanmu."

Si pemuda lantas meneruskan pertanyaannya, "Saya sangat kagum pada keberhasilan Paman. Kalau boleh tahu, apa rahasia sukses Paman hingga memiliki beragam bisnis yang berbeda, tapi rata-rata bisa sukses seperti saat ini? Padahal, saya tahu bahwa pendidikan Paman tidak cukup tinggi, bahasa Inggris pun belepotan. Hebatnya, saya lihat sendiri, orang-orang yang bekerja sama dengan Paman rata-rata justru berpendidikan jauh di atas Paman. Bagaimana bisa begitu paman? Saya benar-benar ingin tahu dan belajar dari Paman," ungkap si keponakan.

"Hahaha, paman sih hanya mengandalkan insting dan berkat Tuhan," jawab si paman sambil tertawa lebar.

Mendapat jawaban yang kurang memuaskan, si pemuda langsung mencecar dengan pertanyaan, "Insting? Apa maksud Paman? Berkat Tuhan? Kenapa Tuhan bisa memilih Paman untuk diberkati?"

"Begini, pertama-tama, jujur paman akui bahwa pamanmu ini memang tidak berpendidikan formal, tetapi bukan tidak terdidik. Justru karena pendidikan paman rendah, paman memulai segala sesuatu melalui jalur trial and error. Dan, jika dihitung dengan uang, pendidikan yang paman tempuh biayanya sungguh sangat besar. Sama dengan biaya di sekolah formal, malahan bisa-bisa lebih mahal. Orang tahunya paman yang sukses hari ini. Orang mungkin tidak pernah tahu berapa kali paman jatuh bangun mendirikan bisnis ini. Pengalaman mengajarkan, tidak peduli berapa kali kita jatuh, pastikan bangun lagi! Akhirnya paman pun berhasil menguasai ‘know how' bisnis dengan baik. Dan, setelah paman berhasil menanamkan fondasi dan mulai merangkak naik, juga tidak lantas berpuas diri. Ingat, semakin tinggi pijakan kita, angin pun semakin kencang dan selalu berubah arah. Maka di dunia usaha yang terus berubah, kita harus pandai-pandai belajar membaca arah dan perubahan angin. Setelah itu, barulah mengatur bagaimana manajemen yang baik dan mendelegasikan pekerjaan melalui anak-anak muda yang berpendidikan tinggi seperti kamu," terang paman panjang lebar.

Si pemuda tampak memerhatikan dengan serius semua ucapan sang paman. Ia kemudian menyela, "Lantas, bagaimana Paman menyebut bahwa diri Paman diberkati Tuhan?"

"Tuhan memberi berkat kepada setiap manusia. Tergantung Kita yang menerima, bagaimana mengelola, memanfaatkan, dan mengembangkan berkat itu dengan kemampuan kita yang luar biasa! Maka, paman selalu percaya, berkat Tuhan selalu tersedia untuk paman! Bagaimana, puas dengan pelajaran hari ini?" sebut paman masih dengan senyuman hangatnya.

"Terima kasih Paman. Saya berjanji akan belajar mengelola berkat seperti yang telah Paman lakukan. Tolong jangan bosan mengajari saya ya paman".


Pembaca yang budiman,

Kalau kita mampu menyadari dengan benar sesungguhnya berkat ada di mana-mana, maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak berjuang mewujudkan berkat itu menjadi sebuah manfaat.

Namun, semua itu tergantung bagaimana kita mengerti dan mengembangkan di jalan yang benar dan baik. Sebagai manusia, tien sen wo cai pik yu yung, kita dilahirkan di dunia ini pasti ada gunanya.
Kalau manusia sudah memiliki pemahaman tentang keberadaannya, maka akan muncul keyakinan bahwa kita semua mempunyai hak untuk sukses, "Success is My Right!" Dengan demikian, setiap hari kita akan mampu mensyukuri setiap apapun yang kita teriam. Dan, utamanya lagi, kita juga akan selalu penuh senyum menatap hari depan dengan semangat dan optimis.

Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Every One Is Number One

Audio/Video :

Penyanyi: Andy Lau
Suara terjemahan oleh : Andrie Wongso

Jalanku bukanlah jalanmu, deritaku bukanlah deritamu
Setiap manusia memiliki potensi guna menaklukan segalanya
Airmataku bukan airmatamu, sakitku bukan sakitmu
Langit yang sama, kebanggaan yang berbeda, satu dalam perasaan.

Jangan gelisah dan menistai diri sendiri
Diperlukan ketenangan dan ketegaran
Asalkan mau menerjang ke depan, katakan pada diri sendiri, Aku dilahirkan pasti berguna!

Every one is number one,
Asalkan kau tidak selalu bertanya, mampu atau tidak. Satukan energi, raihlah mimpi di dalam hidupmu untuk menyongsong masa depan dan janganlah menunggu.

Every one is number one,
kunci sukses ada di tanganmu, mau atau tidak
Alirkan keringat yang paling panas, genggamlah hati yang paling tulus
Number one adalah milik setiap orang.

Tanganku bukan tanganmu, mulutku bukan mulutmu
Hanya dibutuhkan sebuah hati, badai dan hujan deras dapat menjadi kawan baik kita.

Janganlah takut dinginnya perjalanan walaupun sampai pada sedikitnya kehangatan yang tersisa. Aku tetap akan menerjang dengan sekuat tenaga.

Everyone is number one! Setiap Orang Adalah Nomer Satu ! Luar biasa!

------------------------------------------------------------------

Mei dang wo ting dao zhang sheng xiang qi lai de shi hou
Wo zhedao wo you xiangqian zou le yi bu
Danshi wo ye cengjing zhanbuqilai

Wo de lu bu shi ni de lu
Wo de ku bu shi ni de ku
Mei geren dou you qian zai de neng li
Ba yiqie qu zheng fu

Wo de lei bu shi ni de lei
Wo de tong bu shi ni de tong
Yi yang de tiankong butong de guan grong
You yi yang de gan dong

Bu xuyao ziyuanzi ai de huang kong
Zhi xu yao chenzhuo zhi yao xiangqian chong
Gao su zi ji tiansheng wo cai bi you yong

REFF
Everyone is no. 1
Zhi yao ni fan shi bu wen neng bu neng
Yong yikouqi jiaohuan ni yisheng
Yao yingjie weilai bu bi deng

Everyone is no. 1
Cheng gong de mijue zai ni kenbuken
Liu zui re de han yong zui zhen de xin
Di yi ming shu yu mei ge ren

Cuo zhe zhen de shi ren sheng de yi bu fen ma
Die dao you zhen de shi cheng zhang bi xu hao zou de lu ma

Yi qian wo he ta men yi yang
Xian zai wo he ni yi yang

Yi wai jiu shi zai ren men
He ni zi ji dou yi xiang bu dao xia cai hui fa sheng de

Suo yi qing bu yao guai bie ren
Geng bu yao guai zi ji

Repeat Reff

Wo de shou bu shi ni de shou
Wo de kou bu shi ni de kou
Zhi yao yi tiao xin
Kuang feng he bao yu
Dou bian cheng hao peng you
Bu xu yao zi yua zi ai de huang kong
Zhi xu yao chen zhuo zhi yao xiang qian chong
Gao su zi ji tian sheng wo cai bi you yong

Repeat Reff

Bu hai pa lu shang you duo leng
Zhi dao hai you yi dian yu wen
Wo ye hui nu li kuang ben

Repeat Reff

Yi qian wo he ta men yi yang
Xian zai ni yao he wo yi yang

Repeat Reff

----------------------------------------------------------------------------


My way is not your way
My plight is not your plight
Everyone has the potential and capacity
Achieve and to conquer everything.

My tears is not your tears
My pain is not your pain
Like the glorious sky, incessantly honor and glory
Have the same moving

No need to worry about your disability
Just needed to calm and steady so could move ahead
Told to my own self, I have to be useful

**
Everyone is No. 1
As long as you never care about can or can't
Exchange your life with one breath
No need to wait to see the future

Everyone is No. 1
Achieving success, do you in or not?
With your true burning sweat and full heart...
The first belongs to everyone

My hand is not your hand
My mouth is not your mouth
As long as being one mind,
Wind and rainstorms have become good friends

No need to worry about your disability
Just needed to calm and steady so could move ahead
Told to my own self, I have to be useful

Everyone is No. 1
As long as you never care about can or can't
Exchange your life with one breath
No need to wait to see the future

Everyone is No. 1
Achieving success, do you in or not?
With your true burning sweat and full hearted...
The first belongs to everyone

No need to afraid, however cold is the journey…
Consider there is warm furthermore... I just can...
Strive and keep running...

Saatnya Mengembalikan Karakter Bangsa

Tanpa terasa, Waktu 63 tahun lewat begitu cepat. Seperti baru kemarin kita mendengar kumandang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Dwi Tunggal, Soekarno Hatta.

Kini, kita juga telah melampaui 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional pada bulan Mei silam. Kita pun sudah melewati satu dasawarsa era reformasi. Dan, bahkan presiden di republik ini pun telah berganti hingga enam kali. Tetapi, perjuangan kita seperti belum berujung. Kita masih belum bisa mencapai cita-cita luhur bangsa yang berkeadilan sosial dan sejahtera di semua bidang.

Sungguh menyedihkan, kita yang sempat dijuluki calon macan Asia, kini justru terpuruk di kawasan ASEAN, kalah oleh tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand. Jangankan bicara mengejar Jepang dan Korea, bahkan dengan negeri seperti Vietnam-yang belum lama merdeka-pun kita mulai ketinggalan. Sungguh ironis!

Sepertinya, hampir di semua bidang kita mengalami kemunduran. Ekonomi, sosial, politik, hukum, olahraga dan lain2, Padahal, jika ditilik dari segi usia, bangsa ini sudah cukup dewasa. Tetapi, mengapa kita justru seperti terjebak dalam lingkaran kemiskinan, kebodohan, dn keterbelakangan?

Sebenarnya, sumber utama masalah keterpurukan ini adalah karena kemiskinan mental, rapuhnya karakter dan kemunduran moralitas. Terasa sekali terjadi kemerosotonan kecintaaan pada bangsa, kedisiplinan, kerja keras, kebersamaan, gotong royong. Bahkan, seakan Roh ke-Indonesiaan yang tercermin dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, sedemikian meredup digantikan oleh kepentingan pribadi dan golongan tertentu.

Setiap tahun, setiap momen kebangsaan yang seharusnya bisa jadi sarana membangkitkan semangat membangun bersama, hanya berujung pada slogan kosong belaka. Sejujurnya bosan kita menderita, saatnya bersama , bangun Indonesia!

Mari, jadikan ulang tahun kemerdekaan RI ke-63 ini sebagai momen untuk membangun kesadaran bahwa kita bisa bangkit ! success is our rigfht! Sukses adalah hak kita semua!

Tak usah menengok ke belakang hanya sekedar mencari alasan dan kesalahan. Yang harus kita lakukan adalah menemukan kelemahan dan kesiapan untuk memperbaikinya.

Saya bangkit! Anda bangkit! Kita bangkit!

Dengan semangat kebersamaan, semangat ke-Indonesiaan, semangat pantang menyerah, kita bangun karakter bangsa demi mencapai kejayaan persada Indonesia tercinta sekaligus mampu berdiri tegak berdiri sama tinggi dengan bangsa bangsa manapun di muka bumi ini.

Dirgahayu Indonesiaku. Merdeka!!!


Demikian dari saya Andrie wongso
Salam sukses luar biasa!!

Kasih Ibu Tiada Tara

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering meratapi nasibnya memikirkan anaknya yang mempunyai tabiat sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mabuk, dan melakukan tindakan-tindakan negatif lainnya. Ia selalu berdoa memohon, "Tuhan, tolong sadarkan anak yang kusayangi ini, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati." Tetapi, si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya.

Suatu hari, dia dibawa kehadapan raja untuk diadili setelah tertangkap lagi saat mencuri dan melakukan kekerasan di rumah penduduk desa. Perbuatan jahat yang telah dilakukan berkali-kali, membawanya dijatuhi hukuman pancung. Diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan di depan rakyat desa keesokan harinya, tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu membuat si ibu menangis sedih. Doa pengampunan terus dikumandangkannya sambil dengan langkah tertatih dia mendatangi raja untuk memohon anaknya jangan dihukum mati. Tapi keputusan tidak bisa dirubah! Dengan hati hancur, ibu tua kembali ke rumah.

Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat telah berkumpul di lapangan pancung. Sang algojo tampak bersiap dan si anak pun pasrah menyesali nasib dan menangis saat terbayang wajah ibunya yang sudah tua.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Namun setelah lewat lima menit dari pukul 06.00, lonceng belum berdentang. Suasana pun mulai berisik. Petugas lonceng pun kebingungan karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tibatiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Seluruh hadirin berdebar-debar menanti, apa gerangan yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul dan menggantikannya dengan kepalanya membentur di dinding lonceng.

Si ibu mengorbankan diri untuk anaknya. Malam harinya dia bersusah payah memanjat dan mengikatkan dirinya ke bandul di dalam lonceng, agar lonceng tidak pernah berdentang demi menghindari hukuman pancung anaknya.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung menyaksikan tubuh ibunya terbujur bersimbah darah. Penyesalan selalu datang terlambat!

Pembaca yang budiman,

Kasih ibu kepada anaknya sungguh tiada taranya. Betapun jahat si anak, seorang ibu rela berkorban dan akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Maka selagi ibu kita masih hidup, kita layak melayani, menghormati, mengasihi, dan mencintainya. Perlu kita sadari pula suatu hari nanti, kitapun akan menjadi orang tua dari anak-anak kita, yang pasti kita pun ingin dihormati, dicintai dan dilayani sebagaimana layaknya sebagai orang tua.

Bila hidup diantara keluarga ataupun sebagai sesama manusia jika kita bisa saling menghargai, menyayangi, mencintai, dan melayani, niscaya hidup ini akan terasa lebih indah dan membahagiakan.

Tuhan Pun Tau

Alkisah, ada seorang pelukis yang sangat terkenal karena lukisannya yang indah, halus, teliti, detail, dan seindah objek apapun yang dilukisnya. Raja sangat menyukai dan mengagumi karya-karya si pelukis. Sebagai tanda penghormatan, penghargaan, dan keinginan untuk mengabadikan karya seni seorang seniman besar yang pernah ada di negeri itu, raja membuatkan sebuah monumen besar yang nantinya di atas monumen itu terpampang lukisan yang akan dikerjakan oleh si pelukis.

Raja berharap, seluruh rakyat negeri itu akan mengenang dan menikmati karya seni yang tinggi hingga bertahun-tahun ke depan, sampai ke generasi selanjutnya. "Baiklah rajaku, hamba akan memenuhi harapan baginda" janji si pelukis. Setelah monumen berdiri dengan megah di tengah kota, si pelukis mulai membuat sketsa kasar, menghaluskan, dan menambahkan berbagai ornamen cantik di sana-sini.

Disusul dengan membuat campuran berbagai macam cat warna, mengoleskannya dengan seksama. Masyarakat pun setiap hari bergantian berkerumun dan dibuat terkagum-kagum atas lukisan besar yang sedang dibuat itu. Dan bila lukisan telah utuh dikerjakan, setiap hari si pelukis datang ke sana, ada saja detail yang dibenahinya, pokoknya lukisan yang indah itu serasa belum memuaskan si pelukis.

Temannya yang ikut membantu pekerjaan besar itu menyapa dan bertanya kepadanya, "Sobat, begitu lama kamu mengerjakan proyek ini. Lukisanmu ini ada di atas bangunan yang begitu tinggi, orang-orang yang menikmati lukisanmu memuji keindahannya dan tidak melihat sedikitpun kekurangannya. Udahlah, anggap saja sudah selesai tuntas. Dari tempat yang begitu tinggi, Jika ada kekurangan sedikit-sedikit, memangnya siapa yang akan tahu?" "Yang tahu kekurangannya adalah aku dan Tuhanku" jawab si pelukis serius.

Sebenarnya melukis sama seperti menjalani kehidupan ini. Setiap perbuatan atau kesalahan yang kita lakukan, belum tentu orang lain tahu, tetapi setidaknya kita sendiri yang tahu dan pastinya Tuhan juga tahu. Jika ingin hasil kerja yang terbaik, kerjakan sebaik-baiknya, semaksimal mungkin. Bukan atas dasar penilaian orang lain. Jika ingin berbuat baik, lakukan dengan ketulusan yang ada di dalam diri, karena hanya kita tahu dan Tuhan pun pasti tahu".


Pembaca yang budiman,

Profesionalisme adalah sikap kerja yang mandiri, berdedikasi, menginginkan hasil yang maksimal dengan bekerja sebaik-baiknya. Bukan atas dasar penilaian orang lain semata, tetapi karena memang standar kualitas kita yang unggul.

Juga sama dengan menjalani kehidupan ini. Setiap perbuatan kita, berbuat salah maupun disalahi oleh orang lain. Mungkin tidak ada orang yang tahu, tetapi sekurang-kurangnya kita dan Tuhan lah yang tau, tempat kita mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita hingga akhir kehidupan ini.

Di kesempatan yang berbahagia ini pula, saya mengucapkan selamat menjalani ibadah puasa. bagi saudara-saudara saya umat Islam. Ketulusan dan niat kita menjalankan perintah nabi adalah cermin ketaqwaan kita kepada sang Khalik. Nikmat mencapai kemenangan ada di rasa syukur dan ketulusan kita menjalaninya hingga tuntas. Semoga....

Ketetapan Hati

Bertahun-tahun silam, ada seorang pemuda dari kota Malang Jawa Timur, berbekal pendidikan kelas 6 SD pun tidak tamat, dia mencoba mengadu nasib ke ibukota, sesampai di Jakarta dia mendapat pekerjaan sebagai seorang salesman di sebuah perusahaan sabun.

Saat itu, film-film action kungfu dari Hongkong dan Taiwan sedang gencar masuk ke Indonesia. Karena merasa punya bekal ilmu kungfu, body menawan dan wajah yang oke, pemuda itu pun punya mimpi dan mencanangkan tekadnya, ingin menjadi seorang bintang film laga di Indonesia. Pengorbanan yang tidak tanggung-tanggung-pun dilakukan dengan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Namun sayang, nasib baik belum memihak kepadanya, kenyataan tidak seindah impian, kegagalan pun harus ikhlas diterimanya.

Waktu terus berjalan, kegagalan yang lalu tidak menyurutkan langkahnya. Impian menjadi bintang film tambah menguat, bahkan target lebih besar ditancapkan, yakni ingin menjadi bintang film kungfu di Hongkong, persiapanpun dilakukan dengan lebih baik, Dari latihan fisik lebih keras dan doa pun mengiringi surat lamaran dengan foto-foto action yang di kirim ke perusahaan Eterna Film di Hongkong.

Tidak beberapa lama kemudian, surat balasan datang, memberitahu bahwa ia diterima menjadi bintang film di Hongkong.

"Ya Tuhaaann... impianku jadi kenyataan!" teriaknya kegirangan. berita gembira itu pun langsung menyebar. Segala persiapan dia lakukan.

Saat menikmati kegembiraannya, tiba-tiba sebuah surat datang kembali. Beritanya sungguh menyedihkan. Akibat cuaca buruk yang berkepanjangan,terpaksa syuting film harus ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan...perasaan sedih spontan menyelimutinya..tubuhnya lemas, lunglai karena tidak ada kepastian kapan akan berangkat. Kegembiraan pun langsung berubah menjadi kemuraman.

"Apakah ini pertanda memang aku tidak ditakdirkan jadi bintang film di Hongkong?"keluhnya dalam hati. Batin pemuda itu terus bergejolak, antara tetap bertahan dengan impian besarnya untuk jadi bintang film atau menyerah

Perasaan pemuda itu tidak menentu. Pikirannya goncang. Tarikan kuat di hatinya untuk terus bertahan bertarung sangat keras dengan godaan untuk menyerah. Tiba-tiba, dia ingat kata-kata motivasi yang sering diajarkan oleh ayahnya,
" Selama gunung masih menghijau, jangan takut kehabisan kayu bakar." sontak, kata pepatah motivasi itu langsung kembali membangkitkan semangatnya. "Aku harus bertahan. Aku pasti bisa menjadi bintang film di hongkong, Aku tidak boleh menyerah dan tidak akan menyerah! Ketetapan hatiku tidak akan goyah!!!"

Tiga bulan kemudian.. dengan ketetapan hati yang dilandasi kebulatan tekad untuk tetap bertahan itu, akhirnya panggilan untuk berangkat main film datang. Pemuda itu berhasil menggapai impiannya, menjadi bintang film Hongkong yang mengambil lokasi syuting di Taiwan.

Sungguh, kemenangan perang batin yang luar biasa, Keyakinan kuatnya untuk menjadi bintang film terjawab sudah. Proses perjuangan yang dilandasi ketetapan hati itu akhirnya mengkristal, menjadi sebuah kekayaan mental dan menjadi karakter bagi pemuda tadi, sehingga berguna di kemudian hari dan menjadi bekalnya meraih sukses di berbagai bidang yang dia tekuni.

Pembaca yang budiman,

KETETAPAN HATI
, mutlak dimiliki bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan. Kualitas dan kapasitas manusia untuk bertahan dalam badai kehidupan sangat ditentukan oleh keuletan dan ketetapan hati yang dimiliki. Saat kita telah memilih untuk bertahan, hati nurani pun pasti akan ikut berbicara. Dan, jika diperkuat dengan tindakan nyata, maka kekuatan ketetapan hati seperti itu akan didengar oleh Tuhan. Dan Tuhanpun pasti akan membantu mewujudkan impian kita melalui cara-Nya, yakni dengan cara yang terbaik dan sering tidak terduga-duga.

Dan, inilah sebuah kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi saya, Sebab, orang yang mengalami dan yang paling tahu tentang kisah tersebut, yakni pemuda tadi, adalah saya sendiri Andrie Wongso.

Kuatkan tekad, tetapkan hati. Raih kesuksesan !! sebab Success is my right!!!